Banyak bisnis, terutama yang baru berkembang, kesulitan menjangkau audiens yang tepat. Pelaku bisnis sering kali mencoba untuk menjangkau semua orang, berharap bahwa produk mereka akan menarik perhatian banyak orang.
Namun, data menunjukkan bahwa pendekatan ini sering kali tidak efektif.
Berdasarkan statistik dari Semnesia, 73% konsumen lebih memilih menonton video berformat pendek untuk mempelajari produk atau layanan, yang menunjukkan bahwa audiens memiliki cara dan preferensi tertentu dalam menerima informasi.
Lalu, bagaimana cara Anda merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran? Bagaimana menemukan audiens yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan Anda? Mari kita simak sampai habis pengertian target audience agar strategi Anda tepat sasaran!
Daftar isi:
Apa itu Target Audience
Target audience atau audiens sasaran adalah kelompok orang yang paling mungkin tertarik pada produk, layanan, atau pesan yang Anda tawarkan. Dalam pemasaran, mengenali audiens Anda sangat penting karena hanya dengan memahami mereka secara mendalam, Anda bisa menyusun pesan yang benar-benar mengena.
Tidak semua orang akan membutuhkan atau bahkan tertarik pada apa yang Anda jual. Oleh karena itu, mempersempit audiens yang akan Anda jangkau akan membantu Anda lebih fokus dan efisien.
Audiens yang high targeted dapat mempengaruhi cara Anda berkomunikasi, tetapi juga memiliki dampak langsung pada ROI atau pengembalian investasi Anda.
Jika Anda bisa berkomunikasi dengan audiens yang benar-benar tertarik dengan produk Anda, maka peluang untuk mengonversi mereka menjadi pelanggan akan jauh lebih tinggi dan sebaliknya.
Baca Juga: Pengertian Marketing: Tujuan, Jenis, Jenjang Karir
Jenis-Jenis Target Audience
Untuk menggali lebih dalam, kita harus mengenal berbagai jenis target audience yang ada. Dari sini, kita bisa merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan terarah.
1. Berdasarkan Demografi
Demografi adalah salah satu cara paling umum untuk menentukan target audience. Anda dapat mengelompokkan audiens berdasarkan ciri-ciri seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, dan lokasi geografis.
Ini adalah dasar yang kokoh untuk memulai identifikasi audiens, karena sangat jelas dan mudah diukur.
Sebagai contoh, produk skincare untuk wanita usia 18-35 tahun mungkin memiliki target audiens yang lebih terfokus, yaitu wanita yang peduli dengan kecantikan dan kesehatan kulit mereka.
Namun, jangan hanya terpaku pada satu aspek demografis. Kombinasi dari beberapa variabel seperti usia dan lokasi dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang siapa yang benar-benar membutuhkan produk Anda.
Jangan lupa, platform yang Anda pilih untuk pemasaran juga akan sangat bergantung pada data demografi ini.
2. Berdasarkan Psikografi
Jika demografi adalah lapisan permukaan, psikografi menggali lebih dalam ke dalam diri audiens Anda. Psikografi mengelompokkan audiens berdasarkan:
- Nilai
- Kepercayaan
- Minat
- Gaya hidup
Ini adalah kategori yang lebih sulit diukur, tetapi jauh lebih berguna untuk menciptakan hubungan emosional dengan audiens.
Contohnya, audiens untuk produk kesehatan alami cenderung memiliki nilai yang berfokus pada keberlanjutan dan gaya hidup sehat. Jika merek Anda bisa berbicara dengan audiens ini, mereka akan tertarik dengan produk Andadan akan lebih mungkin menjadi pelanggan setia.
Strategi ini adalah tentang bagaimana menciptakan koneksi yang lebih dalam antara merek Anda dan audiens yang memiliki pandangan dunia yang serupa.
3. Berdasarkan Intensi Pembelian
Audiens dapat dibedakan berdasarkan intensi pembelian mereka—seberapa dekat mereka dengan membuat keputusan pembelian. Ini mengacu pada tahap-tahap dalam perjalanan pembelian.
Audiens yang siap membeli produk sekarang akan memiliki kebutuhan dan urgensi yang berbeda dibandingkan dengan audiens yang hanya mulai melakukan riset beberapa bulan sebelum melakukan pembelian.
Contohnya lagi, audiens yang sedang mencari mobil baru mungkin saja memerlukan waktu lebih lama untuk membuat keputusan dan lebih fokus pada riset.
Sementara itu, audiens untuk pakaian mungkin lebih impulsif dan dapat melakukan pembelian lebih cepat. Jadi wajar saja warga TikTok itu sangat impulsif kalo lihat live, fashion, dan diskon waktu terbatas.
4. Berdasarkan Subkultur
Subkultur adalah kelompok orang yang memiliki minat atau gaya hidup yang sangat spesifik. Meskipun Anda mungkin tidak langsung menjual produk kepada subkultur tertentu, tapi memahami subkultur dapat membantu Anda menyesuaikan pemasaran dengan cara yang lebih autentik dan relevan.
Misalnya, penggemar olahraga ekstrem seperti snowboarding mungkin menjadi audiens yang tertarik dengan produk yang berhubungan dengan kegiatan luar ruangan atau alat olahraga.
Bahkan jika produk Anda tidak secara langsung terkait dengan olahraga, Anda masih bisa memanfaatkan popularitas subkultur tersebut untuk berkomunikasi dengan audiens dalam konteks yang relevan.
5. Berdasarkan Gaya Hidup
Gaya hidup adalah kategori yang luas, tetapi Anda harus memahami kebiasaan, pendapatan, dan pola konsumsi audiens Anda.
Audiens yang memiliki gaya hidup aktif atau berpendapatan lebih tinggi, sebagai contoh, mungkin lebih cenderung untuk membeli produk berkualitas tinggi, sering melakukan pembelian online, atau lebih memilih kemudahan berbelanja melalui aplikasi.
Tahu gaya hidup audiens membuat Anda menyesuaikan pesan dan pengalaman pembelian yang lebih baik, serta memilih platform pemasaran yang sesuai untuk audiens tersebut.
Baca Juga: Pengertian Iklan Efektif: Ciri dan Tips Membuatnya
Perbedaan Target Audience dan Target Market
Banyak orang menggunakan istilah target audience dan target market secara bergantian, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang lumayan.
1. Fokus dan Ukuran Kelompok
Target market adalah kelompok besar yang mencakup audiens yang lebih umum, sedangkan target audience adalah subkelompok yang lebih spesifik dan terfokus.
Sebagai contoh, target market untuk produk kebugaran adalah orang-orang yang peduli dengan kesehatan, sementara target audience dapat lebih terfokus pada audiens yang tertarik pada program kebugaran tertentu atau produk yang lebih spesifik.
2. Kebutuhan dan Preferensi yang Berbeda
Target market sering kali mencakup audiens dengan kebutuhan yang lebih luas dan beragam. Di sisi lain, target audience berfokus pada kebutuhan dan preferensi yang lebih terperinci.
Contohnya lagi, audiens untuk produk makanan organik mungkin memiliki kebutuhan khusus terhadap bahan-bahan yang sehat dan alami, yang lebih spesifik dibandingkan dengan pasar makanan umum.
3. Pengaruh pada Strategi Pemasaran
Saat Anda paham pengertiantarget audience, maka Anda siap untuk menyesuaikan pendekatan pemasaran agar lebih terfokus dan personal. Sementara itu, target market sering kali memerlukan pendekatan pemasaran yang lebih massal dan umum.
Meskipun keduanya penting, pendekatan yang lebih terfokus pada target audience biasanya menghasilkan hasil yang lebih tinggi dalam hal konversi dan loyalitas pelanggan.
Cara Mudah Menentukan Target Audience
Menentukan target audience yang tepat tidaklah sulit jika Anda mengikuti langkah-langkah yang sistematis dan berbasis data. Berikut adalah cara-cara praktis yang dapat Anda terapkan.
1. Analisis Produk atau Layanan Anda
Langkah pertama adalah memahami manfaat utama dari produk atau layanan Anda.
- Apa masalah yang dapat diselesaikan dengan produk Anda?
- Siapa yang paling membutuhkan solusi tersebut?
Ini adalah titik awal yang sangat penting dalam menentukan siapa yang harus menjadi audiens Anda.
2. Identifikasi Karakteristik Demografis
Jika Anda menggunakan data demografis seperti usia, jenis kelamin, dan lokasi, Anda dapat mulai menyempitkan siapa yang paling cocok dengan produk Anda.
Ini adalah langkah yang lebih mudah diukur dan memberi Anda gambaran awal tentang audiens potensial.
3. Menggunakan Psikografi untuk Memahami Audiens
Selanjutnya, Anda perlu menggali lebih dalam untuk memahami apa yang audiens Anda pedulikan. Apa nilai dan kepercayaan mereka? Apa yang menjadi motivasi mereka untuk membeli produk Anda?
Psikografi ini membantu Anda menciptakan pesan yang lebih personal dan relevan.
4. Mempelajari Perilaku Konsumen
Kebiasaan membeli dan preferensi saluran pemasaran adalah aspek tak terlupakan dalam memahami audiens.
Saat Anda memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan produk atau layanan Anda, maka itu akan membantu Anda memilih saluran pemasaran yang tepat dan membuat strategi yang lebih efektif.
5. Melakukan Analisis Kompetitor
Mengikuti bagaimana pesaing Anda menjangkau audiens mereka dapat memberikan wawasan tambahan.
Apa yang sudah mereka lakukan dengan baik dan di mana Anda bisa melangkah lebih jauh? Cara ini adalah peluang untuk mengidentifikasi celah yang belum dimanfaatkan.
6. Menggunakan Alat Riset Pasar dan Data
Alat seperti Google Analytics dan Facebook Insights sangat berguna untuk menggali lebih dalam tentang audiens Anda. Melalui data ini, Anda bisa membuat keputusan yang lebih informasi tentang siapa audiens yang paling tepat untuk produk Anda.
7. Berinteraksi dengan Audiens di Media Sosial
Salah satu cara terbaik untuk memahami audiens Anda adalah dengan berinteraksi langsung dengan mereka di media sosial.
Menggunakan polling, survei, atau hanya membaca komentar mereka dapat memberi Anda wawasan yang sangat berguna.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Perusahaan Manufaktur Terbaik
Poin-Poin Penting
Sekarang Anda paham siapa target audience Anda yang merupakan langkah utama untuk mencapai keberhasilan dalam pemasaran.
Cara ini dapat membantu Anda untuk membuat pesan yang lebih tepat sasaran, memilih saluran pemasaran yang lebih efisien, dan memaksimalkan ROI Anda.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menentukan target audience, coba gunakan jasa digital marketing seperti SEO, PPC dan pembuatan website bisnis dari Semnesia.
Kami dapat membantu Anda dalam menganalisis audiens dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan terukur.