Pernahkah kamu berpikir mengapa konten begitu penting dalam strategi bisnis?
Menurut data, 81% marketer menganggap konten sebagai inti strategi bisnis mereka. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu strategi konten yang bisa membawa bisnismu ke level berikutnya?
Inilah yang disebut sebagai “Content Pillar”. Sebuah pendekatan revolusioner yang bisa memperkuat SEO, meningkatkan brand awareness, dan mengarahkan konversi dengan lebih efektif.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu Content Pillar, manfaatnya, cara membuatnya, dan contoh-contoh sukses dari praktik ini!
Daftar isi:
Pengertian Content Pillar
Content Pillar adalah fondasi dari strategi konten yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Ini seperti tulang punggung kontenmu. Content pillar mendukung semua informasi yang kamu bagikan dengan cara yang teratur dan sistematis.
Dengan Content Pillar, kamu memilih topik-topik utama yang relevan dengan bisnismu. Kemudian, kamu mengembangkan konten berkualitas tinggi di sekitar topik-topik tersebut.
Ini tidak hanya membuatmu terlihat lebih terorganisir, tetapi juga membuat audiensmu lebih mudah menemukan dan memahami informasi yang kamu sampaikan.
Tidak hanya itu, strategi Content Pillar ini juga merupakan investasi yang cerdas. Data menunjukkan bahwa pemasaran konten menghasilkan prospek 3 kali lebih banyak daripada outbound marketing dan biayanya 62% lebih murah.
Manfaat Content Pillar
Ketika berbicara tentang Content Pillar, manfaatnya melampaui sekadar sekumpulan artikel. Ini tentang membuka pintu menuju dunia konten yang terstruktur dan kuat.
1. SEO yang Kuat
Mesin pencari, seperti Google, menjadi pintu gerbang utama bagi pengguna internet. Data menunjukkan bahwa mesin pencari menghasilkan 68% dari total lalu lintas website di seluruh dunia.
Angka ini mencerminkan betapa pentingnya optimasi mesin pencari dalam mengarahkan pengunjung ke situs web.
Bayangkan jika kontenmu memiliki pilar yang kuat, yang tidak hanya mendalam dan informatif, tetapi juga dioptimalkan secara sempurna untuk mesin pencari. Dengan demikian, peluangmu untuk mendapatkan peringkat tinggi dalam hasil pencarian akan meningkat secara signifikan.
2. Pengelolaan Konten Lebih Efisien
Ketika kamu memiliki banyak konten yang tersebar di situs webmu, mungkin sulit bagi pengunjung untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat. Inilah saatnya Content Pillar datang untuk menyelamatkan.
Aku selalu menggunakan strategi content pillar karena ini membuat semuanya menjadi lebih mudah.
Contohnya, ketika aku ingin merekomendasikan konten tentang pengertian keyword kepada pembaca. Aku cukup mencari semua artikel yang berada di kategori/cluster SEO.
Dengan begitu, pembaca tidak perlu bersusah payah mencari artikel terkait karena semuanya sudah tersedia dalam satu tempat. Mereka dapat dengan mudah melakukan navigasi dan berselancar di websiteku tanpa kehilangan arah.
3. Brand Awareness
Dalam dunia bisnis, memiliki brand awareness yang kuat berarti lebih dari sekadar memiliki logo yang dikenal. Ini tentang membangun citra dan reputasi yang positif di benak konsumen sehingga mereka mengenali, percaya, dan memilih merek kamu di antara pesaing.
Menariknya, menurut data, 71% peneliti B2B memulai penelitian mereka dengan penelusuran umum, bukan penelusuran bermerek. Artinya, ketika seseorang mencari informasi, mereka cenderung menggunakan kata kunci umum daripada nama merek tertentu.
Inilah mengapa Content Pillar sangat penting. Dengan fokus pada topik tertentu dan menyediakan konten yang berharga dan informatif. Kamu dapat meningkatkan visibilitas merek kamu di mesin pencari.
Semakin sering konten kamu muncul di hasil penelusuran, semakin besar kemungkinan orang menemukan dan mengenali merek kamu.
4. Membangun Otoritas
Ketika kamu konsisten menghasilkan konten berkualitas tinggi dan relevan tentang topik tertentu, kamu menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan bagi audiensmu.
Ini mengarah pada peningkatan kepercayaan dari mereka, yang pada nantinya, membantu memperkuat otoritasmu di industri tersebut.
Di Semnesia, aku berusaha keras membangun otoritas sebagai SEO specialist terbaik di Indonesia. Namun, aku perlu content pillar yang jauh lebih kuat untuk meningkatkan otoritas.
Data menunjukkan bahwa 85,19% dari seluruh lalu lintas blog berasal dari pencarian organik. Kalau kamu menjadi otoritas dalam industri, maka kamu akan dengan mudah menarik sebagian besar dari lalu lintas organik ini.
5. Mendorong Konversi
Saat kamu memiliki konten yang relevan, informatif, dan mudah dipahami, itu tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memperkuat kepercayaan pembaca dalam merekmu.
Data menunjukkan 53% pembeli mengatakan bahwa mereka selalu melakukan riset sebelum membeli untuk memastikan mereka membuat pilihan terbaik.
Saat kamu menawarkan konten yang memberikan nilai tambah dan menjawab pertanyaan mereka. Kamu memberikan alasan kuat bagi mereka untuk memilih produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Cara Membuat Content Pillar
Dengan memahami langkah-langkah ini, kamu dapat menciptakan kerangka kerja konten yang kuat dan terorganisir. Nantinya, konten ini dapat membantu meningkatkan visibilitas online dan memberikan nilai tambah yang konsisten kepada audiensmu.
1. Lakukan Penelitian Kata Kunci
Ini adalah fondasi yang penting karena akan menentukan arah dan relevansi kontenmu di mata mesin pencari dan juga audiens.
Dalam dunia pemasaran konten, 73% pemasar B2C menggunakan riset kata kunci untuk SEO saat membuat konten.
Angka ini menunjukkan betapa pentingnya riset kata kunci dalam upaya memahami apa yang dicari oleh audiens dan bagaimana mereka menemukan informasi.
Untuk melakukan riset kata kunci dengan efektif, kamu bisa menggunakan berbagai tools seperti Ahrefs, Semrush, Ubersuggest, dan Keyword Planner. Aku sendiri telah menggunakan semua tools ini dan hasilnya luar biasa.
2. Pelajari Kompetitor
Kamu harus memantau kompetitor dan apa yang kompetitor lakukan. Kalau mereka melakukan strategi yang terbukti berhasil, maka kamu juga harus mencobanya. Aku menyebut teknik ini Xiaomisasi.
Mengapa ini begitu penting? Ini seperti kamu berada dalam sebuah lomba. Untuk memenangkan perlombaan, kamu perlu tahu apa yang dilakukan pesaingmu.
Dengan memahami strategi dan kelemahan kompetitor, kamu bisa mengidentifikasi celah yang dapat kamu manfaatkan untuk mengoptimalkan strategi kontenmu.
Saat kamu memantau kompetitor, perhatikan jenis konten yang mereka buat, topik yang mereka bahas, gaya penulisan yang mereka gunakan, dan bagaimana mereka mengarahkan audiens mereka.
3. Buat Cluster
Bayangkan konten utamamu sebagai Sagitarius A, lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. Konten utama ini menjadi pusat dari semuanya.
Sekarang, pikirkan cluster sebagai bintang-bintang di sekitarnya, mengelilinginya dalam formasi yang membentuk struktur galaksi.
Dalam hal ini, konten utama adalah pilar yang memegang semua informasi penting. Namun, clusterlah yang memberikan detail dan konteks yang lebih mendalam tentang topik tersebut.
Cluster mengembangkan topik secara lebih terperinci, menangani subtopik, menjawab pertanyaan yang mungkin timbul, dan memberikan dukungan kuat pada konten utama.
4. Kembangkan Konten
Langkah pertama adalah merumuskan ide-ide dan informasi yang akan kamu sertakan dalam konten tersebut. Pastikan setiap konten memiliki tujuan yang jelas dan terkait erat dengan poin-poin yang kamu bahas dalam pilar utama.
Selanjutnya, tentukan format yang paling cocok untuk setiap cluster. Apakah itu artikel blog, video, infografis, atau bentuk konten lainnya, penting untuk memilih format yang sesuai dengan kebutuhan target audiens kamu.
5. Optimalisasikan ke SEO
Sebanyak 69% pemasar menginvestasikan waktu mereka dalam SEO. Mengapa ini penting? Karena SEO memastikan kontenmu ditemukan oleh audiens yang tepat di mesin pencari.
Optimalisasi SEO dalam pembuatan Content Pillar adalah tentang penggunaan kata kunci yang relevan, struktur yang terorganisir, dan tautan internal yang kuat. Semua ini membantu kontenmu muncul di hasil pencarian yang lebih tinggi.
Jika kamu tidak tahu harus memulai dari mana, kamu bisa membaca blogku atau menyewa jasa SEO ku. Ini adalah langkah penting yang akan memastikan kontenmu mencapai telinga audiens.
Contoh Content Pillar
Mari kita lihat beberapa contoh nyata dari Content Pillar yang sukses dalam membangun otoritas dan menarik perhatian audiens secara efektif.
1. HubSpot
HubSpot menerapkan strategi content pillar dengan membuat kategori khusus template. Hal ini menjadi strategi yang berhasil karena mereka mendapatkan banyak backlink dari para pemasar yang terbantu dengan template-template yang mereka sediakan.
Mereka juga memiliki kategori spesifik yang difokuskan pada topik-topik tentang pemasaran.
Menurut data dari Ahrefs, terdapat 13.4 juta lalu lintas yang masuk ke situs HubSpot saat artikel ini ditulis (Maret 2024).
Ini menunjukkan seberapa kuat dan efektifnya strategi content pillar yang mereka terapkan dalam menarik perhatian dan mengarahkan lalu lintas ke situs mereka.
2. Backlinko
Backlinko adalah salah satu contoh yang sangat sukses dalam menerapkan strategi content pillar. Mereka membuat content pillar Guide yang komprehensif tentang SEO. Saat kamu masuk ke website Backlinko, kamu akan melihat kategori Guide di header.
Mereka pun sukses membangun otoritas sebagai SEO expert terbaik di dunia selain Ahrefs dan Semrush. Tepuk tangan yang meriah kepada Brian Dean selaku Founder Backlinko!
Dengan Guide mereka yang mendalam dan informatif tentang SEO, banyak profesional dan pemula di industri ini telah dibimbing ke arah yang tepat. Aku termasuk di dalamnya.
3. Niagahoster
Niagahoster merupakan salah satu contoh yang sangat menonjol. Mereka mengambil pendekatan unik dengan membuat content pillar seperti tutorial website dan digital marketing.
Model bisnis mereka berfokus pada penjualan hosting. Namun, dengan strategi content pillar yang mereka terapkan, Niagahoster berhasil membangun otoritas yang luar biasa di bidangnya.
Dengan menyediakan tutorial-tutorial yang informatif dan bermanfaat, mereka memberikan nilai tambah yang besar kepada customer.
Melalui content pillar seperti ini, Niagahoster tidak hanya menjelaskan cara setup website, tetapi juga memberikan wawasan yang dalam tentang pemasaran website. Hal ini membuat calon pembeli menjadi lebih percaya diri dan yakin untuk membeli hosting dari Niagahoster.
Kesimpulan
Saat kamu menggunakan Content Pillar, kamu tidak hanya membuat konten yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, tetapi juga meningkatkan kemungkinan kamu muncul di hasil pencarian mesin pencari.
Intinya, content pillar adalah pondasi untuk membangun otoritas. Jadi, ketika orang berbicara tentang brand kamu, mereka akan langsung ingat,
“ohh website yang suka bahas hosting ya?”.
Ini adalah kesempatan besar untuk menarik perhatian dan memperkuat citra merek kamu di mata audiens.