Semnesia – Jasa Digital Marketing Terbaik dan Terjangkau

Jenis Keyword di SEO

5 Jenis Keyword di SEO: Contoh dan Tips Menggunakannya

Pernah nggak kamu merasa udah bikin konten yang bagus, tapi pengunjungnya gitu-gitu aja? Nah, ternyata masalahnya bisa jadi ada di keyword yang kamu pakai.

Menurut statistik digitial marketing dari Semnesia, sekitar 53% dari lalu lintas ke situs web berasal dari mesin pencari. Kebayang kan, seberapa pentingnya keyword buat kesuksesan situs kamu.

Kalau kamu bisa ngerti dan pakai keyword yang tepat. Pengunjung bakal dateng terus, trafik meningkat, dan website kamu bisa jadi lebih dikenal.

Yuk, kita pelajari bersama berbagai jenis keyword yang wajib kamu tahu biar website kamu makin mantap di hasil pencarian!

1. Jenis Keyword Berdasarkan Intent

Keyword itu nggak cuma soal kata-kata yang dicari, tapi juga niat atau intent di balik pencarian tersebut. Dengan memahami intent, kamu bisa lebih tepat sasaran dalam menarik pengunjung yang sesuai dengan tujuan mereka.

Ada empat jenis intent utama yang perlu kamu tahu: informational, navigational, commercial, dan transactional. Yuk, kita bahas satu per satu!

A. Informational

Keyword informational adalah keyword yang digunakan oleh orang yang ingin mencari informasi.

Biasanya, orang yang menggunakan keyword ini belum berniat untuk melakukan pembelian atau tindakan lainnya, mereka hanya ingin mengetahui sesuatu. Contohnya:

  • “Cara membuat blog”
  • Apa itu SEO
  • “Manfaat vitamin C”

Orang yang mengetik keyword ini ingin mendapatkan jawaban atau penjelasan. Jadi, kalau kamu punya konten informatif, pastikan untuk mengoptimalkannya dengan keyword jenis ini.

Artikel, blog post, atau panduan lengkap biasanya cocok untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Keyword navigational digunakan oleh orang yang ingin langsung menuju situs web tertentu. Mereka sudah tahu ke mana mereka mau pergi, hanya butuh cara cepat untuk sampai ke sana. Contohnya:

  • “Facebook login”
  • Semnesia
  • “Netflix”

Orang yang menggunakan keyword ini sudah punya tujuan jelas, dan mereka cuma perlu jalur cepat untuk sampai ke situs yang mereka inginkan.

Untuk brand atau website terkenal, mengoptimalkan halaman dengan keyword navigational bisa membantu user menemukan situs kamu dengan mudah.

C. Commercial

Keyword commercial digunakan oleh orang yang sedang mempertimbangkan untuk membeli sesuatu tetapi masih dalam tahap riset.

Mereka ingin membandingkan produk atau mencari review sebelum memutuskan untuk membeli. Contohnya:

Orang yang menggunakan keyword ini sudah ada niat untuk membeli, tapi masih butuh informasi tambahan untuk membuat keputusan.

Konten seperti review produk, perbandingan, atau listicle sangat cocok untuk keyword jenis ini.

Dengan menyediakan informasi yang mereka butuhkan, kamu bisa membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.

D. Transactional

Keyword transactional adalah keyword yang digunakan oleh orang yang siap melakukan tindakan, seperti membeli produk atau layanan. Mereka sudah melakukan riset dan siap untuk bertindak. Contohnya:

  • “Beli iPhone 13 Pro Max”
  • “Pesan hotel di Bali”
  • “Daftar kursus online SEO”

Orang yang menggunakan keyword ini siap untuk melakukan transaksi. Pastikan halaman produk atau layanan kamu dioptimalkan dengan keyword jenis ini, lengkap dengan call-to-action yang jelas.

Kamu juga bisa menawarkan promosi atau diskon yang menggoda untuk menarik perhatian mereka.

E. Tips Search Intent Keyword

Untuk keyword informational, buatlah konten edukatif dan informatif yang memberikan jawaban atau penjelasan yang dicari pengguna, seperti artikel blog, panduan, atau video tutorial.

Untuk keyword navigational, optimalkan halaman-halaman penting di situs kamu, seperti halaman utama atau halaman login, dengan menggunakan keyword navigational yang relevan.

Dalam hal keyword commercial, fokuslah pada pembuatan konten yang membantu pengguna dalam proses keputusan mereka, seperti review produk, perbandingan, atau listicle.

Konten ini harus memberikan informasi yang detail dan objektif untuk membantu pengguna membuat keputusan yang lebih baik.

Terakhir, untuk keyword transactional, pastikan halaman produk atau layanan kamu dioptimalkan dengan keyword transactional yang tepat.

Sediakan call-to-action yang jelas dan menarik serta tawarkan promosi atau diskon untuk menarik perhatian pengguna yang sudah siap melakukan transaksi.

2. Jenis Keyword Berdasarkan Panjang

Selain memahami intent di balik keyword, panjang keyword juga memegang peranan penting dalam strategi SEO kamu. Panjang keyword bisa mempengaruhi seberapa spesifik pencarian dan seberapa besar persaingan di hasil pencarian.

Secara umum, keyword dibagi menjadi dua jenis berdasarkan panjangnya: short tail dan long tail. Yuk, kita bahas lebih dalam!

A. Short Tail

Keyword short tail, juga dikenal sebagai “head term”, adalah keyword yang terdiri dari satu hingga dua kata. Keyword ini biasanya memiliki volume pencarian yang sangat tinggi, tetapi juga persaingan yang sangat ketat. Contohnya:

  • “sepatu”
  • “laptop”
  • “hotel”

Keuntungan dari keyword short tail adalah banyak orang yang mencarinya, jadi potensinya besar untuk menarik banyak pengunjung.

Namun, karena sangat umum, keyword ini kurang spesifik dan sering kali tidak menunjukkan niat (intent) yang jelas dari si pencari. Selain itu, persaingan yang ketat membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian.

B. Long Tail

Keyword long tail adalah keyword yang lebih panjang dan lebih spesifik, biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih.

Keyword ini memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi lebih spesifik dan sering kali lebih mudah untuk mendapatkan peringkat tinggi. Contohnya:

  • “sepatu lari untuk marathon”
  • “laptop gaming murah 2024”
  • “hotel murah di Bali dekat pantai”

Keuntungan dari keyword long tail adalah mereka lebih spesifik, sehingga lebih mudah untuk menarik pengunjung yang benar-benar mencari apa yang kamu tawarkan.

Meskipun volume pencariannya lebih rendah, tingkat konversinya biasanya lebih tinggi karena pengunjung sudah tahu apa yang mereka cari.

Selain itu, persaingan untuk keyword long tail cenderung lebih rendah, sehingga lebih mudah bagi kamu untuk mendapatkan peringkat tinggi.

C. Tips Short Tail dan Long Tail Keyword

Bayangkan kamu punya toko online yang menjual sepatu. Menggunakan keyword “sepatu” (short tail) mungkin akan menarik banyak pengunjung, tapi mereka bisa jadi hanya sekadar melihat-lihat tanpa niat untuk membeli.

Di sisi lain, menggunakan keyword “sepatu lari untuk marathon” (long tail) akan menarik lebih sedikit pengunjung, tapi pengunjung tersebut lebih mungkin untuk membeli karena mereka sudah tahu persis apa yang mereka cari.

Jadi, strategi yang baik adalah menggunakan kombinasi antara short tail dan long tail keywords.

Kamu bisa menarik volume besar dengan short tail keywords, sambil tetap fokus pada long tail keywords untuk menarik pengunjung yang lebih siap untuk melakukan tindakan.

3. Jenis Keyword Berdasarkan Brand

Menggunakan keyword yang tepat bisa membantu kamu membangun brand awareness dan menarik pengunjung yang tepat.

Berdasarkan brand, keyword dibagi menjadi dua jenis utama: branded dan unbranded. Mari kita bahas lebih dalam tentang kedua jenis keyword ini.

A. Branded

Keyword branded adalah keyword yang mengandung nama brand atau merek tertentu.

Keyword ini digunakan oleh orang-orang yang sudah familiar dengan brand kamu dan mencari informasi lebih lanjut atau produk dari brand tersebut. Contohnya:

  • “Nike running shoes”
  • “Apple iPhone 13”
  • “Starbucks menu”

Keuntungan dari keyword branded adalah mereka menunjukkan niat yang lebih tinggi karena pengguna sudah memiliki brand awareness.

Mereka tahu apa yang mereka cari dan kemungkinan besar siap untuk berinteraksi dengan brand kamu, entah itu melakukan pembelian, mencari informasi tambahan, atau mengecek ulasan produk.

Selain itu, branded keywords sering kali memiliki persaingan yang lebih rendah dibandingkan dengan unbranded keywords, karena hanya brand tertentu yang menargetkan keyword tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa keyword branded hanya efektif jika brand kamu sudah dikenal oleh target audiens.

Jadi, jika kamu baru memulai dan brand kamu belum begitu dikenal, fokus pada branded keywords mungkin belum memberikan hasil yang optimal.

B. Unbranded

Keyword unbranded adalah keyword yang tidak mengandung nama brand atau merek tertentu. Keyword ini lebih umum dan digunakan oleh orang-orang yang mencari produk atau informasi tanpa terikat pada brand tertentu. Contohnya:

  • “running shoes terbaik”
  • “smartphone terbaru”
  • “kopi enak di sekitar sini”

Keuntungan dari keyword unbranded adalah mereka memiliki volume pencarian yang lebih tinggi karena mencakup pencarian yang lebih luas.

Orang-orang yang menggunakan keyword ini mungkin belum memutuskan brand apa yang mereka inginkan, sehingga ini adalah kesempatan bagi kamu untuk memperkenalkan brand kamu dan menarik mereka.

Unbranded keywords juga sangat penting untuk menarik pengunjung baru yang belum familiar dengan brand kamu.

Namun, karena lebih umum, persaingan untuk unbranded keywords biasanya lebih tinggi. Kamu harus bersaing dengan banyak situs lain yang juga menargetkan keyword yang sama.

Oleh karena itu, optimalkan konten kamu dengan informasi yang lengkap, relevan, dan menarik untuk menonjol di antara kompetitor.

C. Tips Branded dan Unbranded Keyword

Strategi terbaik adalah menggabungkan branded dan unbranded keywords dalam konten kamu.

Dengan begitu, kamu bisa menarik pengunjung yang sudah mengenal brand kamu sekaligus menarik pengunjung baru yang masih dalam tahap eksplorasi.

Misalnya, jika kamu menjual sepatu, kamu bisa menggunakan kombinasi keyword seperti:

  • “Nike running shoes” (branded)
  • “running shoes terbaik” (unbranded)

Dengan cara ini, kamu bisa memaksimalkan visibilitas dan menarik berbagai jenis pengunjung yang berbeda.

4. Jenis Keyword Berdasarkan On Page

Mengoptimalkan halaman web dengan menggunakan jenis keyword yang tepat sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan relevansi di hasil pencarian.

Berdasarkan penggunaan on-page, keyword dibagi menjadi dua jenis utama: primary keyword dan secondary keyword. Mari kita bahas lebih dalam tentang kedua jenis keyword ini.

A. Primary Keyword

Primary keyword adalah keyword utama yang menjadi fokus utama dari sebuah halaman web atau artikel.

Ini adalah keyword yang paling penting dan biasanya merupakan istilah pencarian yang paling relevan dengan konten halaman tersebut. Contohnya:

B. Secondary Keyword

Secondary keyword adalah keyword tambahan yang mendukung primary keyword dan memperluas cakupan konten.

Secondary keyword biasanya adalah variasi dari primary keyword atau istilah terkait yang masih relevan dengan topik utama. Contohnya:

  • Untuk primary keyword “Panduan Keyword Research 2024”, secondary keywords bisa berupa “strategi keyword research terbaru”, “tips SEO untuk pemula”, “alat SEO terbaik“.
  • Untuk primary keyword “Resep nasi goreng”, secondary keywords bisa berupa “cara membuat nasi goreng spesial”, “bumbu nasi goreng enak”, “resep nasi goreng sederhana”.

C. Tips On Page Keyword

Menggunakan primary keyword dengan efektif melibatkan beberapa langkah penting:

  • Penempatan di Judul: Pastikan primary keyword ada di judul artikel atau halaman kamu. Ini membantu mesin pencari dan pengguna memahami topik utama dari konten kamu.
  • Penggunaan di URL: Sertakan primary keyword di URL halaman. Ini membantu memperkuat relevansi dan meningkatkan peringkat pencarian.
  • Penempatan di Konten Utama: Sebutkan primary keyword beberapa kali dalam konten utama, terutama di paragraf pertama dan terakhir, serta di heading atau subheading. Pastikan penggunaannya alami dan tidak berlebihan.
  • Optimasi Meta Tags: Sertakan primary keyword di meta title dan meta description. Ini membantu mesin pencari memahami konten halaman dan meningkatkan click-through rate (CTR) dari hasil pencarian.

Menggunakan secondary keyword dengan efektif juga melibatkan beberapa langkah penting:

  • Integrasi yang Alami: Sertakan secondary keyword di seluruh konten, tetapi pastikan penggunaannya alami dan relevan dengan konteks. Hindari stuffing keyword yang bisa merusak kualitas konten.
  • Variasi Heading: Gunakan secondary keyword di beberapa heading atau subheading untuk membantu pembaca dan mesin pencari memahami struktur dan cakupan konten.
  • Penambahan di Meta Tags: Selain primary keyword, sertakan juga secondary keyword di meta tags jika relevan. Ini membantu meningkatkan visibilitas halaman untuk berbagai istilah pencarian.
  • Penggunaan di Alt Text dan Deskripsi Gambar: Gunakan secondary keyword di alt text dan deskripsi gambar untuk memperkuat relevansi konten visual dengan topik utama.

5. Seed Keyword

Seed keyword adalah kata kunci dasar yang memberikan gambaran umum tentang topik atau industri tertentu. Mereka tidak spesifik, tapi dari sinilah kamu bisa mengembangkan ide-ide kata kunci lainnya. Contohnya:

  • “sepatu”
  • “blogging”
  • “resep”
  • “kesehatan”

Dari seed keyword ini, kamu bisa menemukan kata kunci turunan yang lebih spesifik dan panjang, yang dikenal sebagai long-tail keywords. Bahkan sebenarnya, seed keyword ini pada dasarnya sama saja dengan short tail keyword.

Misalnya, dari seed keyword “sepatu”, kamu bisa mendapatkan kata kunci seperti “sepatu lari untuk marathon” atau “sepatu hiking waterproof”.

Kesimpulan

Memilih dan menggunakan keyword yang tepat bisa meningkatkan kinerja SEO dan hasil pencarian situs kamu.

Dengan memahami berbagai jenis keyword, mulai dari intent, panjang, brand, on-page, hingga seed keyword, kamu bisa menarik lebih banyak pengunjung yang relevan.

Jika merasa sulit untuk menangani riset keyword dan penulisan konten, jangan ragu untuk mencoba layanan SEO yang kami tawarkan.

Kami juga dapat membantu dalam pembuatan website jika kamu belum memilikinya. Untuk hasil yang lebih cepat, kami juga menyediakan layanan PPC yang jika dikombinasikan dengan SEO, akan menjadi strategi yang sangat efektif.

Scroll to Top