Pernahkah Anda merasa bingung memilih antara backlink dofollow dan nofollow untuk strategi SEO Anda? Kedua jenis backlink ini memiliki peran penting dan memiliki peraannya tersendiri.
Semnesia menemukan bahwa sekitar 93,8% dari para pembangun backlink mengatakan bahwa kualitas backlink lebih penting daripada kuantitas.
Artinya, menggunakan backlink yang pas, seperti dofollow atau nofollow, bisa sangat menentukan apakah situs Anda berhasil meraih peringkat tinggi atau justru terjum bebas ke halaman bawah hasil pencarian.
Kami akan mengungkap perbedaan mendalam antara backlink dofollow dan nofollow untuk SEO, serta cara menggunakan kedua jenis backlink ini secara efektif agar strategi SEO Anda lebih terarah dan optimal.
Daftar isi:
Apa Itu Backlink Dofollow dan Nofollow?
Backlink adalah tautan yang mengarah dari satu halaman web ke halaman lainnya, dan mereka memegang peranan penting dalam menentukan otoritas dan kredibilitas suatu situs di mata mesin pencari.
Dua jenis utama backlink yang sering dibahas adalah dofollow dan nofollow.
- Backlink Dofollow: Tautan ini memberikan sinyal kepada mesin pencari bahwa situs yang terhubung adalah relevan dan bernilai. Mesin pencari seperti Google akan mengikuti tautan ini dan memberikan “link juice,” yaitu transfer otoritas dari satu situs ke situs lainnya.
- Backlink Nofollow: Tautan ini memberikan sinyal bahwa situs yang terhubung tidak disarankan atau tidak perlu diikuti oleh mesin pencari. Nofollow digunakan untuk mencegah distribusi otoritas pada halaman yang tidak perlu.
Kedua jenis backlink ini memiliki kegunaan masing-masing, tergantung pada tujuan dan konteks penggunaannya dalam strategi SEO.
Perbedaan Utama antara Backlink Dofollow dan Nofollow
Meski keduanya adalah jenis backlink, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam cara mereka mempengaruhi SEO dan peringkat situs di mesin pencari.
1. Penulisan Atribut HTML
- Backlink Dofollow: Secara default, backlink dofollow tidak memerlukan atribut khusus. Cukup dengan menggunakan tag
<a href="URL">Teks Link</a>
, maka link tersebut sudah dianggap sebagai dofollow. - Backlink Nofollow: Untuk membuat link menjadi nofollow, Anda harus menambahkan atribut
rel="nofollow"
dalam tag HTML, contohnya<a href="URL" rel="nofollow">Teks Link</a>
.
2. Pengaruh Terhadap Crawling dan Indexing
- Dofollow: Mesin pencari seperti Google akan meng-crawl link dofollow, yang berarti mereka mengikuti tautan ini dan mengindeks halaman yang dituju, membantu halaman tersebut untuk muncul di hasil pencarian.
- Nofollow: Mesin pencari tidak akan meng-crawl atau mengindeks link nofollow. Dengan kata lain, meskipun link tersebut ada di halaman, tidak ada otoritas atau peringkat yang ditransfer ke halaman yang ditautkan.
3. Transfer Link Equity dan Otoritas
- Dofollow: Memberikan link juice atau otoritas dari halaman asal ke halaman tujuan, yang dapat meningkatkan peringkat SEO halaman yang ditautkan.
- Nofollow: Tidak mentransfer otoritas atau link juice, sehingga tidak langsung memengaruhi peringkat SEO halaman yang ditautkan.
4. Peran dalam Meningkatkan Peringkat di SERP
- Dofollow: Backlink dofollow sangat berperan dalam meningkatkan peringkat di SERP (Search Engine Results Pages), karena link tersebut memberi sinyal positif kepada mesin pencari mengenai kredibilitas halaman yang ditautkan.
- Nofollow: Meskipun tidak berpengaruh langsung pada peringkat di SERP, backlink nofollow masih bisa mendatangkan traffic dan membantu meningkatkan brand awareness melalui klik, karena pengguna tetap dapat mengakses halaman yang ditautkan.
Kapan Harus Menggunakan Backlink Nofollow?
Pada beberapa kasus, menggunakan backlink nofollow adalah pilihan yang terbaik. Berikut adalah situasi di mana nofollow lebih cocok digunakan daripada dofollow.
1. Menghindari Endorsement untuk Halaman Tertentu
Jika Anda ingin menautkan ke halaman yang tidak terpercaya atau bahkan mungkin hoax, namun tetap memberikan akses kepada audiens Anda untuk mengetahui lebih lanjut, backlink nofollow adalah solusi yang tepat.
Ini memberi tahu mesin pencari bahwa Anda tidak memberikan rekomendasi terhadap halaman tersebut.
2. Link Affiliate dan Sponsorship
Jika Anda menggunakan link afiliasi atau link sponsor, disarankan untuk menggunakan atribut nofollow (atau bahkan rel=”sponsored”) untuk menghindari penalti dari Google, yang dapat menganggap ini sebagai praktik manipulasi SEO.
3. Konten yang Dihasilkan Pengguna (UGC) dan Komentar
Untuk komentar blog atau konten yang dihasilkan pengguna di situs Anda, sangat penting untuk menggunakan nofollow untuk mencegah spam dan manipulasi SEO.
Ini menjaga kredibilitas situs Anda dengan memastikan bahwa link yang tidak relevan tidak berpengaruh pada peringkat mesin pencari.
Baca Juga: SEO Link Building: Pengertian, Manfaat, dan Cara Efektif
Manakah yang Lebih Baik untuk SEO: Dofollow atau Nofollow?
Meskipun backlink dofollow lebih berpengaruh langsung terhadap SEO, backlink nofollow juga memiliki tempat dalam strategi SEO yang sehat dan alami.
- Dofollow: Ideal untuk membangun otoritas situs dan meningkatkan peringkat SEO. Membangun profil backlink yang kuat dengan dofollow adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas situs di mesin pencari.
- Nofollow: Meskipun tidak memberi dampak langsung terhadap SEO, nofollow berguna untuk diversifikasi profil backlink Anda. Ini juga membantu mengurangi risiko spam dan menjaga keberagaman dalam strategi link building.
Baca Juga: List Strategi Link Building (Terlengkap dan Terampuh)
Poin-Poin Penting
Secara keseluruhan, baik backlink dofollow maupun nofollow memiliki manfaatnya masing-masing.
Dofollow lebih kuat dalam meningkatkan peringkat SEO dan membangun otoritas situs, sedangkan nofollow berperan penting dalam menghindari spam, mengatur distribusi otoritas, dan memberikan sinyal yang lebih alami kepada Google.
Untuk membantu Anda mengoptimalkan profil backlink dan meningkatkan peringkat SEO, kami di Semnesia menawarkan layanan SEO profesional dan backlink building.
Hubungi kami untuk konsultasi gratis!