Merasa sulit dalam mencari aplikasi UI/UX design yang tepat? Masalahnya, mencari yang bagus dan tidak overpriced bisa seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, kan?
Tapi tunggu dulu! Ada kabar baik untukmu. Aku telah menyusun daftar 8 rekomendasi aplikasi UI/UX design terbaik yang notabene worth it! Ya, kamu tidak perlu membobol bank untuk mendapatkan kualitas terbaik dalam desain antarmuka dan pengalaman pengguna.
Dengan aplikasi-aplikasi ini, kamu dapat merancang antarmuka yang memukau dan pengalaman pengguna yang luar biasa.
Baca artikel ini dan temukan aplikasi-aplikasi terbaik yang akan membantu mempercepat kreativitasmu dalam desain UI/UX tanpa membobol bank. Langsung saja, mari kita mulai!
Daftar isi:
Apa itu UI Design?
UI Design, atau User Interface Design, adalah seperti tata letak interior dari sebuah rumah di dunia digital. Ini tentang bagaimana elemen-elemen visual seperti tombol, teks, gambar, dan ikon disusun sedemikian rupa sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan mudah dan menyenangkan.
Bayangkan kamu masuk ke dalam sebuah rumah. Desain interior yang baik membuatmu merasa nyaman dan mudah bergerak di sekitar rumah tersebut, bukan?
Begitu juga dengan UI Design. Desain yang baik akan membuat pengguna merasa nyaman dan terhubung dengan aplikasi atau situs web tersebut.
Jadi, saat kamu melihat tombol yang berwarna-warni, teks yang mudah dibaca, dan navigasi yang intuitif di aplikasi atau situs web, itu semua adalah hasil dari pekerjaan seorang UI Designer yang hebat!
Mereka menciptakan pengalaman visual yang memikat dan membuat pengguna betah berada di dalamnya. Maksud dari “betah di dalamnya” adalah aplikasi mobile atau bahkan desain dari sebuah website.
Apa itu UX Design?
UX Design, singkatnya, adalah bagaimana kamu membuat pengalaman pengguna yang luar biasa ketika seseorang menggunakan aplikasi atau situs webmu. Bayangkan, kamu ingin pengguna merasa nyaman, senang, dan bahagia saat menggunakan produk yang kamu buat. Itulah inti dari UX Design!
Contohnya, ketika kamu membuka sebuah aplikasi dan semuanya terasa mudah dipahami, navigasinya lancar, dan kamu dapat menemukan apa yang kamu cari dengan cepat, itulah hasil dari UX Design yang bagus.
Kamu ingin pengguna merasa diatur dan dipandu dengan baik, tanpa perlu bertanya-tanya, “Ini harus saya apakan ya?”. Berikut adalah beberapa contoh lainnya:
- Alur navigasi yang mudah dipahami di aplikasi online shop.
- Sistem filter yang membantu pengguna menemukan produk yang dicari dengan cepat.
- Pesan error yang informatif dan membantu pengguna menyelesaikan masalah.
Jadi, UX Design itu seperti menjadi tuan rumah yang ramah di rumah digitalmu. Kamu ingin setiap pengunjung merasa dihargai dan ingin kembali lagi, kan? Nah, itulah mengapa UX Design begitu penting dalam dunia digital kita saat ini!
8 Aplikasi Yang Sering Dipakai Designer
Sebelum kamu bisa menekan tombol “create”, kamu butuh alat yang tepat untuk membentuk imajinasi digitalmu menjadi kenyataan. Nah, itulah mengapa kita akan membahas 8 aplikasi yang akan membuat hidupmu lebih mudah dan desainmu lebih menarik. Siap? Let’s go!
1. Sketch
Dengan Sketch, kamu bisa bikin desain yang keren tanpa perlu kerut-kerut dahi mikirin cara ngoding. Ini seperti dapetin mesin waktu buat ke studio desain masa depan!
Kamu bisa bikin segala macam perubahan mulai dari simbol, style layer, sampe berbagai macam gaya teks yang kamu mau. Yang paling keren, Sketch juga punya fitur resizing dan alignment yang bikin hidupmu jadi lebih mudah!
Nggak perlu lagi repot-repot mengatur ukuran dan posisi tiap elemen satu per satu, Sketch bakal bantu kamu biar semuanya rapi dan nyaman dipandang mata.
A. Keunggulan
- Resizing dan alignment yang memudahkan pengguna dalam menyesuaikan ukuran dan posisi elemen desain secara cepat dan akurat.
- Fitur prototyping yang membantu pengguna membuat prototype dengan hanya satu klik, mengubah desain menjadi tampilan yang lebih hidup dan interaktif.
B. Kekurangan
- Untuk resizing dan alignment, pengguna masih perlu melakukan penyesuaian manual untuk mendapatkan hasil yang presisi.
- Fitur prototyping terbatas dibandingkan dengan beberapa aplikasi lain di pasar.
C. Pengguna
Sketch cocok digunakan oleh pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga profesional. Namun, pengguna dengan pemahaman dasar tentang desain grafis akan lebih mudah memanfaatkan fitur-fitur Sketch secara optimal.
2. Adobe XD
Dengar baik-baik, dengan Adobe XD, kamu bisa menjadi penguasa dunia prototyping! Kamu bisa membuat prototype dan mockup dengan mudah, seperti membuat kue di dapur!
Yup, semua fiturnya didesain untuk mempermudah hidupmu sebagai desainer. Loh, ingat, Adobe punya sejuta fitur menarik, dan Adobe XD bukanlah pengecualian! Kamu bisa membuat prototype interaktif yang membuat penggunamu terkesima.
Mereka bisa mencoba semua fitur dan tombol dalam aplikasi atau situs webmu seolah-olah itu adalah produk yang sudah jadi!
A. Keunggulan
- Pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan elemen prototipe yang telah didesain.
- Memudahkan tim untuk bekerja secara bersama-sama dan melihat perubahan yang dilakukan pengguna secara langsung, memfasilitasi kolaborasi yang efisien.
B. Kekurangan
- Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Adobe XD adalah ketiadaan opsi untuk membuat perpustakaan simbol (symbol libraries) dari simbol-simbol yang sudah dibuat sebelumnya. Kekurangan ini bisa menjadi penghambat ketika sedang dalam proses mengerjakan suatu proyek.
- Pengguna dapat melihat pratinjau langsung (live preview) dari prototipe aplikasi yang telah dibuat. Namun, disayangkan bahwa fitur pratinjau langsung ini hanya tersedia pada sistem operasi MacOS. Hal ini tentu menjadi kendala tersendiri bagi pengguna Windows.
C. Pengguna
Adobe XD cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keterampilan, mulai dari pemula hingga profesional. Namun, pengguna dengan pemahaman dasar tentang desain UI/UX akan lebih mudah memanfaatkan Adobe XD secara optimal.
3. Figma
Pertama-tama, kamu harus tahu kalau Figma itu kayak rumah kedua buat para desainer. Kamu bisa bikin desain dari mana aja, asalkan ada internet, karena Figma ini berbasis browser!
Bukan cuma itu, Figma juga gratis untuk digunakan oleh individu, jadi kamu bisa eksplorasi semua fiturnya tanpa perlu khawatir tentang tagihan bulanan!
Yang paling keren dari Figma adalah fitur kolaborasinya. Jadi, bayangkan kamu sedang berada dalam tim desain. Kamu bisa bekerja bersama teman-temanmu di waktu yang sama, mirip seperti kerja bareng di Google Docs!
A. Kelebihan
- Figma dapat diakses melalui browser web, membantu pengguna untuk bekerja dari berbagai perangkat dengan koneksi internet.
- Figma menyediakan versi gratis yang membuat individu untuk mengakses semua fitur tanpa biaya langganan bulanan.
- Fitur kolaborasi Figma membuat tim desain untuk bekerja bersama secara langsung pada proyek yang sama, mirip dengan pengalaman kerja sama di Google Docs.
- Figma mendukung penggunaan plugin untuk menambahkan fungsionalitas tambahan sesuai kebutuhan pengguna.
B. Kekurangan
- Figma adalah aplikasi berbasis web, yang berarti pengguna memerlukan koneksi internet yang stabil untuk mengakses dan menggunakan alat ini. Ketergantungan pada koneksi internet dapat menjadi kendala bagi pengguna yang sering bekerja di lingkungan tanpa akses internet.
- Meskipun Figma dapat diakses melalui browser web, performa dan fungsionalitasnya mungkin tidak optimal dibandingkan dengan aplikasi desktop.
C. Pengguna
Figma cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga profesional. Antarmuka yang intuitif membuatnya mudah dipelajari oleh pemula, sementara fitur kolaboratifnya dapat memenuhi kebutuhan tim desain yang lebih maju.
4. InVision Studio
InVision Studio itu seperti senjata rahasia para desainer UI/UX! Bayangkan kamu sedang membuat desain untuk sebuah aplikasi atau situs web, dan kamu butuh alat yang lengkap untuk merancang dan membuat prototype. Nah, InVision Studio adalah jawabannya!
Apa yang bikin InVision Studio istimewa adalah fitur kolaborasi yang membuat komunikasi antara tim desain dan pengembangan jadi lebih mudah.
Jadi, kamu bisa “share” kerjaanmu dengan tim lain, mendapatkan feedback, dan melakukan perubahan dengan cepat!
A. Kelebihan
- InVision Studio memiliki fitur kolaborasi yang dapat membantu komunikasi yang lancar antara tim desain dan pengembangan. Ini mempermudah berbagi proyek, mendapatkan umpan balik, dan melakukan perubahan dengan cepat.
- Fitur papan whiteboard membantu pengguna untuk memaparkan ide-ide, berdiskusi dengan tim, dan melakukan sesi brainstorming dengan mudah. Hal ini meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam pengembangan desain.
B. Kekurangan
- Pengguna baru mungkin saja memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasai semua fitur dan fungsi InVision Studio. Namun, mereka memiliki tutorial dan panduan online yang dapat membantu pengguna mempelajari fitur dan fungsinya
- Seperti kebanyakan alat desain berbasis cloud, InVision Studio membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk digunakan sepenuhnya. Ini bisa menjadi kendala jika pengguna berada di daerah dengan koneksi internet yang lambat atau tidak stabil.
C. Pengguna
InVision Studio cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga profesional. Antarmuka yang intuitif mempermudah pemula untuk belajar dengan cepat, sementara fitur kolaboratifnya memenuhi kebutuhan tim desain yang lebih maju.
5. Webflow
Jadi, kamu tahu, Webflow adalah teman baik bagi para desainer yang ingin membuat situs web tanpa harus pusing dengan kode HTML atau CSS. Bayangkan aja, kamu bisa merancang situs web yang keren tanpa harus jadi master coder!
Pertama-tama, Webflow punya fitur “drag and drop” yang membantu kamu untuk menarik dan meletakkan elemen-elemen situs webmu dengan mudah.
Kamu bisa menempatkan gambar, teks, tombol, dan apapun yang kamu mau, hanya dengan sekali klik! Yang lebih keren lagi, Webflow juga memberimu kemampuan untuk melihat situs webmu secara real-time ketika kamu membuat perubahan.
A. Kelebihan
- Drag and Drop Interface membantu pengguna untuk dengan mudah menempatkan elemen-elemen situs web seperti gambar, teks, tombol, dan lainnya dengan sekali klik, tanpa perlu menulis kode secara manual.
- Pengguna dapat melihat situs web mereka secara real-time saat membuat perubahan, sehingga mereka bisa langsung melihat bagaimana situs akan terlihat bagi pengunjung sebelum dipublikasikan.
- Webflow memiliki kemampuan untuk menghasilkan kode HTML dan CSS secara otomatis, yang dapat digunakan oleh browser secara langsung setelah desain selesai. Ini membuat desainer untuk fokus pada aspek desain tanpa harus khawatir tentang kode.
B. Kekurangan
- Meskipun Webflow membantu desainer untuk membuat situs web tanpa harus menguasai kode, ada keterbatasan dalam hal penyesuaian yang sangat mendalam. Desainer yang memerlukan tingkat kontrol yang tinggi atas kode HTML dan CSS mungkin menemui batasan dalam kemampuan penyesuaian Webflow.
- Situs web yang dibangun dengan Webflow akan tergantung pada platform Webflow untuk beroperasi. Hal ini berarti bahwa desainer tidak memiliki kontrol penuh atas hosting dan infrastruktur situs web mereka. Selain itu, jika Webflow mengalami gangguan atau masalah teknis, situs web yang di-hosting di sana juga bisa terkena dampak.
- Kode HTML dan CSS yang dihasilkan Webflow perlu dioptimalkan dan diubah untuk mencapai performa dan kompatibilitas terbaik.
C. Pengguna
Webflow cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga profesional. Antarmuka yang intuitif membuatnya mudah dipelajari oleh pemula, sementara kemampuan generasi kode otomatis dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang lebih ahli.
6. Framer X
Nah, Framer X ini beda dari yang lain karena dia nggak cuma sekadar aplikasi desain biasa. Dia punya hubungan erat dengan React, yang merupakan salah satu teknologi paling keren di dunia pengembangan web.
Bayangin aja, kamu bisa bikin desain yang bukan cuma keren di mata, tapi juga punya interaksi yang smooth kayak minyak. Dengan Framer X, kamu bisa nggabungin desain sama kode dengan lebih lancar.
Dan yang paling asyik, Framer X punya beragam plugin yang bisa kamu tambahkan. Mulai dari kit UI untuk sosial media sampe alat untuk menyatukan berbagai macam media.
A. Kelebihan
- Framer X membantu pengguna untuk membuat desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki interaksi yang halus dan responsif dengan memanfaatkan React. Ini membedakannya dari aplikasi desain lain yang mungkin tidak memiliki integrasi yang kuat dengan pengembangan web.
- Framer X memiliki beragam plugin yang dapat ditambahkan oleh pengguna untuk meningkatkan fungsionalitasnya. Mulai dari kit UI hingga alat untuk menyatukan berbagai media, pengguna dapat menyesuaikan pengalaman desain mereka sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
B. Kekurangan
- Framer X memerlukan pemahaman yang cukup dalam tentang pengembangan web dan penggunaan React. Bagi pengguna yang tidak memiliki latar belakang dalam pemrograman atau pengembangan web, kurva pembelajarannya bisa terasa curam dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menguasainya.
- Framer X terlalu kuat untuk proyek-proyek sederhana atau desain statis. Pengguna yang hanya membutuhkan desain visual mungkin menemukan Framer X terlalu berat dan kompleks untuk kebutuhan mereka.
C. Pengguna
Framer X cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, tetapi lebih cocok untuk desainer yang memiliki pemahaman dasar atau tinggi tentang pengembangan web, terutama menggunakan React. Ini juga cocok untuk desainer yang ingin menciptakan desain interaktif dan responsif yang lebih maju.
7. Origami Studio
Origami Studio adalah aplikasi yang dikembangkan oleh tim Facebook, ya, sama seperti Facebook yang kamu gunakan setiap hari untuk terhubung dengan teman-temanmu! Jadi, kamu bisa yakin bahwa ini adalah alat yang serius untuk desain!
Nah, jadi, bayangkan kalau kamu baru saja memulai petualanganmu dalam dunia desain. Kamu mungkin belum terlalu familiar dengan aplikasi desain yang rumit, kan? Nah, Origami Studio hadir untukmu!
Ini bukanlah aplikasi desain yang penuh dengan fitur rumit yang membuat kepalamu pusing. Sebaliknya, Origami Studio dirancang dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami, khususnya bagi para pemula dalam desain.
A. Kelebihan
- Origami Studio dirancang khusus untuk memudahkan pemula dalam desain. Antarmuka yang sederhana membuatnya mudah dipahami, bahkan bagi mereka yang belum terlalu terbiasa dengan aplikasi desain yang rumit.
- Salah satu fitur utama Origami Studio adalah kemampuannya untuk membuat prototipe yang sangat mirip dengan aplikasi atau halaman web yang sebenarnya. Ini membuat desainer untuk melihat dan mengevaluasi pengalaman pengguna secara lebih realistis sebelum produk akhir diterapkan.
B. Kekurangan
- Kemampuan Origami Studio dalam membuat prototipe yang realistis tergantung pada keterampilan dan desainer dan kompleksitas prototipe.
- Sebagai aplikasi yang dikembangkan oleh tim Facebook, Origami Studio mungkin memiliki ketergantungan yang tinggi pada ekosistem Facebook. Hal ini bisa menjadi kendala jika ada perubahan dalam ekosistem Facebook atau jika dukungan untuk aplikasi tersebut dikurangi di masa mendatang.
C. Pengguna
Origami Studio cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, terutama bagi pemula dalam desain yang ingin memulai dengan aplikasi yang mudah dipahami dan langsung digunakan untuk membuat prototipe yang realistis. Namun, untuk proyek-proyek yang memerlukan fitur dan fungsionalitas yang lebih canggih, pengguna mungkin perlu mencari solusi lain.
8. Marvel
Jadi, apa yang bikin Marvel istimewa? Nah, salah satu fitur unggulannya adalah fitur Handoff. Apa itu fitur Handoff? Jadi begini, fitur Handoff membantu para developer untuk mengakses semua kode HTML dan CSS yang mereka butuhkan saat sedang merancang.
Bayangkan, kamu sedang desain dan tiba-tiba ada developer yang butuh kode, tinggal klik sana-sini, dan voila! Semua kode sudah siap untuk digunakan!
Lalu, mengapa fitur ini sangat keren? Nah, dengan fitur Handoff, proses kerja antara desainer dan developer jadi lebih lancar dan efisien. Desainer nggak perlu repot-repot lagi membagikan kode satu per satu, tinggal klik aja, dan semuanya sudah jadi!
A. Kelebihan
- Handoff dapat membantu pengguna untuk mengakses semua kode HTML dan CSS yang mereka butuhkan saat sedang merancang. Ini mempermudah kolaborasi antara desainer dan pengembang, karena kode-kode tersebut dapat dengan mudah diakses dan digunakan.
- Marvel memiliki antarmuka yang sangat intuitif dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian. Semua fitur dan menu disusun dengan rapi. Ini membuat pengguna untuk fokus pada kreativitas tanpa harus terlalu memikirkan teknisnya.
B. Kekurangan
- Pengguna Marvel terbatas pada ekosistem dan integrasi yang disediakan oleh Marvel. Ini berarti bahwa jika pengguna memerlukan integrasi dengan alat atau platform lain yang tidak didukung oleh Marvel, mereka menghadapi kendala dalam alur kerja dan kolaborasi mereka.
- Meskipun Marvel memiliki antarmuka yang intuitif, pengguna mungkin masih memerlukan waktu untuk mempelajari fitur-fitur dan fungsinya.
C. Pengguna
Marvel cocok untuk pengguna dengan berbagai tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga profesional. Antarmuka yang intuitif membuatnya mudah dipelajari oleh pemula, sementara fitur Handoff menarik bagi pengguna yang ingin kolaborasi yang lebih efisien dengan pengembang.
Kesimpulan
Pahami perbedaan antara UI dan UX design, karena keduanya sangat penting dalam membuat pengalaman pengguna yang luar biasa.
Cobalah beberapa aplikasi hebat seperti Sketch, Adobe XD, Figma, InVision Studio, Webflow, Framer X, Origami Studio, dan Marvel. Namun, pastikan untuk memilih yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan desainmu.
Jangan takut untuk bereksperimen dan terus belajar! Dengan berlatih dan menguji berbagai aplikasi, kamu akan semakin mahir dan kreatif dalam mendesain antarmuka pengguna yang menakjubkan.
Kalau kamu butuh bantuan dalam mengimplementasikan desainmu ke dalam sebuah website yang menakjubkan, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa pembuatan website kami.
Kami siap membantu mewujudkan ide-ide kreatifmu menjadi sebuah website yang mengagumkan. Selamat berkarya!